Penggunaan DIKSI yang benar dalam Bahasa Indonesia
Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata
dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.[rujukan?] Arti kedua,
arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni
berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga
kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan
pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran – kata formal atau
informal dalam konteks sosial – adalah yang utama. Analisis diksi secara
literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan
karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan
gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan
kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang
introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan
sintaks. Diksi terdiri dari delapan elemen: Fonem, Silabel, Konjungsi,
Hubungan, Kata benda, Kata kerja, Infleksi, dan Uterans.
Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada
dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat
digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna
kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih
dari itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika
digunakan dalam kalimat yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat
dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk
mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai. Didalam
karangan ilmiah, kata yang digunakan harus berbentuk formal dan
digunakan secara konsisten (taat asas). Oleh karena itu, pilihan kata
dalam penulisan karangan ilmiah harus baik dan benar, sehingga makna
yang diacunya tepat dan jelas.
Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam bahasa lisan dan tulisan. Untuk
mendapatkan efek tertentu itu, seseorang yang akan berbicara atau
menulis harus memilih kata yang dapat mewakili gagasannya dengan tepat.
Disamping itu, ia juga memerlukan kemampuan untuk membedakan
nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan menemukan kata
yang sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Contoh :
1. Kata pahit bersinonim dengan kata getir. Ketika ingin
menggunakan kedua kata tersebut kita harus memperhitungkan konteksnya
kata pahit dan getir berterima pada konstruksi pengalaman yang pahit dan
pengalaman yang getir, tetapi tidak berterima pada konstruksi obat itu
getir.
2. Kata meneliti, menyelidiki, dan mendiagnosis secara
praktis mengacu kepada aktifitas yang hampir sama, akan tetapi ketiga
kata tersebut tidak bisa saling menggantikan. Maksunya, masing-masing
kata memiliki penggunaan yang berbeda sesuai dengan nuansa makna yang
dikandungnya. Kata meneliti digunakan untuk menyebut aktifitas yang
terencana, sistematis, dan menggunakan metode ilmiah. Hasil dari
aktivitas ini dikomunikasikan dalam bentuk tertulis yang disebut dengan
laporan penelitian.
Kata menyelidiki digunakan untuk menyebut aktifitas yang
mengacu kepada upaya-upaya mencari bukti-bukti yang mendukung
pernyataan seseorang. Aktivitas ini dilakukan oleh orang-orang yang
berwenang menangani kasus hokum, seperti polisi. Produk dari aktivitas
ini dikenal dengan hasil penyelidikan.
Kata mendiagnosis terkait dengan aktivitas para
medis-dokter-yang dilakukan atas dasar keluhan fasiennya. Aktivitas itu
dilakukan dalam rangka menyimpulkan jenis penyakit yang diderita fasien
melalui gejala-gejala yang dirasakan fasiennya atau indikator-indikator
lain yang terlihat dari fisik fasien. Hasil dari aktivitas ini dikenal
dengan diagnosis.
macam macam diksi
Kamis, 15 September 2016
Pengertian kalimat efektif
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat
efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1.Kesepadanan
Suatu
kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S),
predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus
memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).
Tidak Menjamakkan Subjek
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
2.Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
3.Kehematan
Kehematan
dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata,
frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak
menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang
berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan,
yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)
4.Kelogisan
Kelogisan
ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur
dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Kesatuan
atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak
terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
b.
Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara
tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentangantara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesajajaran
Keparalelan
atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang
digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk
kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata
kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata
kerja berimbuhan me- juga.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
7.Ketegasan
Ketegasan
atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari
kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa
cara, yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.
manfaat diksi
Manfaat Diksi
1. Dapat
membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim
dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2. Dapat
membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari
orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat
menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
Syarat syarat ketepatan pilihan kata
Adapun syarat-syarat ketepatan pilihan kata adalah :
1) Membedakan secara cermat
denotasi dan konotasi.
Denotasi ialah kata yang bermakna lugas
atau tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan
bermacam-macam makna.
Contoh :
Bunga eldeweis
hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (Denotasi)
Sinta adalah bunga desa
di kampungnya. (Konotasi)
2) Membedakan dengan cermat kata-kata
yang hampir bersinonim.
Siapa pengubah peraturan
yang memberatkan pengusaha?
Pembebasan bea masuk untuk jenis
barang tertentu adalah peubah peraturan yang selama ini
memberatkan pengusaha.
3) Membedakan kata-kata yang mirip
ejaannya.
Intensif –
insensif
Karton –
kartun
Korporasi –
koperasi
4) Tidak menafsirkan makna kata
secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat
dipastikan.
Contoh :
Modern : canggih (secara
subjektif)
Modern : terbaru
atau muktahir (menurut kamus)
Canggih : banyak
cakap, suka menggangu, banyak mengetahui, bergaya intelektual (menurut kamus)
5) Waspada terhadap penggunaan
imbuhan asing.
Contoh :
Dilegalisir seharusnya dilegalisasi.
Koordinir seharusnya koordinasi.
6) Membedakan pemakaian kata
penghubung yang berpasangan secara tepat.
Contoh :
Pasangan yang salah
|
Pasangan yang benar
|
antara
..... dengan ....
|
antara
.... dan .....
|
tidak
..... melainkan .....
|
tidak
..... tetapi .....
|
baik .....
ataupun .....
|
baik .....
maupun .....
|
bukan
..... tetapi .....
|
bukan
...... melainkan .....
|
7) Membedakan kata umum dan kata
khusus secara cermat.
Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu
kepada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata yang
mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan kongkret.
Contoh :
Kata umum : melihat
Kata khusus: melotot,
membelak, melirik, mengintai, mengamati, mengawasi, menonton, memandang,
menatap.
8) Memperhatikan perubahan makna yang
terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
Contoh :
Isu (berasal dari bahasa Inggris
“issue”) berarti publikasi, perkara.
Isu (dalam bahasa Indonesia)
berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-desus.
9) Menggunakan dengan cermat kata
bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi.
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti sama.
Homofoni adalah kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan,
dan berbeda makna.
Homografi adalah kata yang memiliki kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan
berbeda makna.
Contoh :
Sinonim : Hamil (manusia) – Bunting
(hewan)
Homofoni : Bank (tempat
menyimpan uang) – Bang (panggilan kakak laki-laki)
Homografi : Apel (buah) – Apel
(upacara)
10) Menggunakan kata abstrak dan kata
konkret secara cermat.
Kata abstrak mempunyai
referensi berupa konsep, sedangkan kata konkret mempunyai referensi objek yang
diamati.
Contoh :
Kata abstrak
Kebaikkan seseorang kepada orang lain merupakan sifat terpuji.
Kata konkret
APBN RI mengalami kenaikkan lima belas persen.
contoh diksi
Contoh Diksi
Dampak Pemanasan Global
Para
ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi,
dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan
model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai
dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut,
pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es
akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang
terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang
di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk meningkat.
Daerah
hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap
dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkankarena uap air merupakan gas
rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada
atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk
awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari
kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah
meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai
akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari
tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air,
akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi,
beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Suhu Global Cenderung Meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya,
tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan
Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih
tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan
pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak
dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju)
musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair
sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat
mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Gangguan Ekologis
Hewan
dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke
atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari
daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies
yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota
atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan
musnah.
No
|
Salah Diksi
|
Perbaikan
|
Alasan/Analisis
|
1.
|
Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapaprakiraan mengenai
dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut,
pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
|
Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapaperkiraan mengenai
dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut,
pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
|
Kata
prakiraan merupakan kata tidak baku. Sedangkan kata perkiraan
merupakan kata baku, yang memiliki kata dasar ‘kira’ dengan imbuhan
per-..-an
|
2.
|
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere)akan memanas lebih daridaerah-daerah lain di Bumi.
|
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere)akan lebih memanas daripada daerah-daerah lain di Bumi.
|
Kata
‘akan memanas lebih dari’, sebaiknya diperbaiki dengan kata ‘akan
lebih memanas daripada’ karena kata lebih biasanya diikuti oleh kata
sifat dan kata daripada menunjukkan sebuah perbandingan sedangkan kata
dari menunjukkan asal.
|
3.
|
Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.
|
Akibatnya, gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.
|
Kata
‘gunung-gunung es’ merupakan pemborosan kata karena gunung es
hanya terdapat di daerah kutub, sehingga dapat ditulis ‘gunung es’ saja.
|
4.
|
Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi.
|
Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi.
|
Sebaiknya penggunaan kata ‘malah’ dihapuskan, karena pemborosan kata.
|
5.
|
Hal ini disebabkan karenauap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
|
Hal ini disebabkan olehuap air yang merupakangas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
|
Kata
‘disebabkan karena’merupakan bentuk padanan yang tidak serasi.
Sebaiknya digantikan dengan kata ‘disebabkan oleh’. Dan sebelum kata
‘merupakan’perlu ditambah kata ‘yang’ sebagai penjelas.
|
6.
|
Akan
tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih
banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa
luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air).
|
Akan
tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih
banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa
luar, hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air).
|
Kata ‘di mana’ merupakan pemborosan kata dan kata tersebut tidak dapat dipakai dalam kalimat pernyataan.
|
7.
|
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata,sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
|
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara merata,sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
|
Kata ‘rata-rata’ menunjukkan suatu hasil perhitungan. Sehingga kata ‘rata-rata’ perlu diubah menjadi ‘merata’
|
8.
|
(Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini).
|
(Curah hujan di dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini).
|
Kata ‘di seluruh dunia’ sebaiknya di singkat menjadi ‘di dunia’ karena bagaimana pun juga dunia hanya ada satu.
|
9.
|
Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
|
Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering daripadasebelumnya.
|
Kata
‘dari’ berarti asal, sedangkan kata ‘daripada’ berarti perbandingan.
Dalam kalimat tersebut membandingkan keadaan suatu daerah dengan
sebelumnya. Sehingga kata ‘dari’ perlu diubah menjadi ‘daripada’.
|
10.
|
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan darisebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat.
|
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan daripadasebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat.
|
Kata ‘dari’ perlu diubah menjadi ‘daripada’ karena dalam kalimat tersebut menunjukkan suatu perbandingan.
|
11.
|
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
|
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya danmencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
|
Tanda koma pada kalimat tersebut lebih baik diubah dengan kata penghubung ‘dan’.
|
Langganan:
Postingan (Atom)